Setelah menyandang gelar sarjana, Ibu Nur pulang ke daerahnya untuk menerapkan apa yang dia peroleh semasa belajarnya. Ibu Nur mencoba menawarkan jasa pada lembaga pendidikan anak dalam bentuk TK yang ada di daerahnya tetapi hasilnya nihil, tidak ditemukan posisi yang kosong untuk diisi. Kemudian Ibu Nur berinisiatif untuk membangun Pendidikan Anak Usia Dini dengan jalur pendidikan nonformal yaitu Kelompok Bermain dan Taman Pengasuhan Anak yang mana pada saat itu banyak orang tua masih menganggap bahwa pendidikan anak usia 0-6 tahun tidak begitu mempengaruhi tumbuh kembang anak, bahkan banyak orang tua yang memasukan anaknya ke Taman Kanak-kanak sekedar untuk memenuhi persyaratan di Sekolah Dasar.
Bekerjasama dengan Ibu Hj. Amanilah, Ibu Nur berencana membangun PAUD yang mampu memberikan layanan untuk perkembangan seluruh aspek kecerdasan anak dan mampu memperbaiki pemahaman masyarakat tentang pendidikan anak usia dini. Modal awal yang diperoleh dari hibah Hj. Amanilah memang cukup untuk modal awal dalam pengadaan sarana tetapi untuk pengadaan prasarana berupa tempat atau gedung pendidikan yang letaknya strategis ternyata menemui kendala. Tak berselang lama, Ibu Nur ingat bahwa pernah ada yang menawarkan kerjasama dalam bentuk pengadaan gedung sementara. Ibu Nur dan Ibu Hj. Amanilah akhirnya pun bekerjasama dengan Ibu Hj. Norhatiah dalam pengadaan prasarana sementara.
Pada tanggal 05 Januari 2015 akhirnya PAUD MARDHATILLAH lahir dengan komponen yang cukup untuk sebuah Pendidikan Anak Usia Dini. Pemberian nama MARDHATILLAH diharapkan dapat menjadikan lembaga ini menjadi lemaga yang diridhai Tuhan. Dengan mengusung konsep pembelajaran yang berpusat pada anak, Ibu Nur memanfaatkan sistem SeLing (Sentra dan Lingkaran) dengan kegiatan bermain yang menyentuh seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan anak.
0 komentar:
Posting Komentar